Pada titik terendah hidup kita, berbagai perasaan dan pikiran sering kali berkecamuk dalam diri. Beberapa dari kita mungkin bisa bangkit, tetapi beberapa lainnya mungkin merasa semakin terpuruk yang bahkan dapat memicu munculnya suicidal thoughts.
Suicidal thoughts adalah istilah umum yang menggambarkan deretan renungan, permintaan, dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kematian dan bunuh diri. Hal ini dapat terjadi secara aktif maupun pasif. Suicidal thoughts yang aktif terjadi di masa kini, bersifat spesifik, dan ditunjukkan oleh keinginan sadar untuk melakukan tindakan menyakiti diri sendiri (self-harm) yang disertai dengan keinginan akan kematian. Adapun suicidal thoughts pasif merujuk pada keinginan untuk mengakhiri hidup, tetapi tidak ada rencana melakukan self-harm yang mematikan untuk bunuh diri.
Memiliki suicidal thoughts membuat kita rentan melakukan tindakan bunuh diri. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi suicidal thoughts? Apa peran kita untuk orang terdekat dengan suicidal thoughts?
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa suicidal thoughts muncul dalam berbagai bentuk atau gejala. Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA) dalam laporannya menyebutkan bahwa tanda-tanda keinginan untuk bunuh diri pada anak muda terdiri dari:
- Berbicara tentang rencana untuk melakukan bunuh diri
- Menunjukkan sikap putus asa akan masa depan
- Menunjukkan keresahan secara emosional dan penderitaan yang parah
- Tindakan yang dilakukan mengkhawatirkan atau terjadi perubahan perilaku dengan adanya tanda-tanda peringatan yang telah disebutkan di atas. Perubahan perilaku yang signifikan ditunjukkan dengan:
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Perubahan tidur (entah itu meningkat atau menurun)
- Kemarahan yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak seperti biasanya
- Peningkatan agitasi dan cenderung cepat marah
Dari perspektif seorang mahasiswa yang bergerak dalam isu kesehatan mental, Raditya Rizal, melalui podcast kolaborasi antara Media Sibiru dengan Kind to Mind mengungkapkan, suicidal thoughts dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari perubahan sikap yang drastis, perasaan putus asa, bahkan bisa juga diekspresikan secara eksplisit, yaitu melalui candaan tentang keinginan untuk melakukan bunuh diri.
Selain itu, Raditya juga menyampaikan pandangannya mengenai hal-hal yang berpotensi untuk memicu terjadinya suicidal thoughts. Lingkungan menjadi salah satu faktornya, seperti orang-orang sekitar yang tidak suportif. Contohnya adalah saat seseorang menceritakan masalahnya, tetapi si pendengar malah menyepelekan masalah tersebut.
“Dari sekecil itu kadang bisa jadi seseorang mikir, ‘kenapa gak mau dengerin cerita gue, ya? Sebenarnya ada gak sih orang yang pengen dengerin masalah gue?’ Nah, jadi lingkungan yang nggak suportif itu secara nggak langsung menyebabkan orang jadi suicidal thoughts.” Jelas Raditya.
Menghadapi Suicidal Thoughts
Melansir dari Healthline, jika Anda mengalami suicidal thoughts aktif, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Reach out. Bicaralah pada mereka yang Anda percayai dapat memberikan dukungan emosional dan dapat membuat Anda merasa aman. Jika Anda tidak yakin harus melakukannya dengan siapa, cobalah bantuan dari mereka yang profesional.
- Pergi ke tempat yang aman, hal ini dapat menjauhkan suicidal thoughts. Pergilah ke tempat yang membuat Anda merasa nyaman, entah itu rumah teman, tempat umum, atau mungkin ruangan lain di rumah Anda.
- Menjauhkan diri dari senjata, obat-obatan, atau hal lain yang memungkinkan untuk dijadikan metode melakukan bunuh diri. Anda juga bisa meminta bantuan keluarga atau teman untuk menjauhkan hal-hal tersebut. Jika Anda harus minum obat, mintalah mereka untuk memberikan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan setiap hari sehingga Anda tidak memiliki akses untuk meminum obat secara berlebihan.
- Hindari alkohol atau hal sejenisnya. Meskipun mengkonsumsi alkohol mungkin dapat mencegah datangnya emosi yang tidak diinginkan, tetapi hal itu sebenarnya dapat memperburuk depresi dan suicidal thoughts.
- Cobalah grounding techniques, seperti pergi keluar rumah untuk berolagraga atau sekadar jalan-jalan, bermain dengan hewan peliharaan, dan melakukan teknik pernapasan 4-7-8.
- Lakukan sesuatu yang membuat Anda merasa relaks, seperti mendengarkan musik, menikmati makanan dan minuman favorit, dan melihat foto atau video orang-orang yang Anda sayangi.
Jika Anda memiliki suicidal thoughts pasif, berikut tindakan yang dapat dilakukan.
- Kenali tanda-tandanya. Untuk beberapa orang, suicidal thoughts pasif tidak benar-benar menjadi aktif, tetapi bisa berujung pada tindakan merencanakan bunuh diri. Maka dari itu, kenalilah gejalanya dan mulai cari bantuan.
- Mencari dukungan dari orang yang profesional. Salah satu cara terbaik dalam mengatur suicidal thoughts adalah dengan mendapatkan bantuan dari seorang profesional dalam kesehatan mental. Mereka dapat memberikan panduan, mengidentifikasi pemicu munculnya suicidal thoughts, dan memberikan opsi treatment.
- Membuat safety plan dapat membantu Anda melewati masa-masa krisis. Safety plan biasanya berisi kumpulan daftar pemicu atau tanda-tanda awal suicidal thoughts, tips penanggulangan, dan informasi kontak yang bisa dihubungi. Dalam proses pembuatannya, Anda juga dapat meminta bantuan seorang terapis atau orang terdekat.
- Tetap terhubung dengan orang-orang yang Anda sayangi untuk mempermudah Anda ketika mengalami krisis kesehatan mental.
- Temukan gangguan positif atau aktivitas yang bisa membantu Anda untuk mengingat alasan-alasan untuk tetap hidup.
- Fokus dengan self-care. Pastikan Anda selalu menjaga kebutuhan Anda yang dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan tidur.
Jika Orang Terdekat Anda Memiliki Suicidal Thoughts
Jika Anda menyadari orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala suicidal thoughts, Anda mungkin berpikir tentang apa yang bisa dilakukan untuk berperan dalam penanggulannya. Tidak jarang, beberapa orang merasa bingung untuk merespons atau segan untuk mengangkat pembicaraan tentang keinginan mereka untuk bunuh diri. Anda mungkin merasa orang terdekat Anda ingin melakukan bunuh diri, tetapi di sisi lain Anda khawatir menanyakan hal itu akan menyinggung atau memicu hal tertentu dalam diri mereka.
Namun, menanyakan tentang keinginan untuk bunuh diri sebenarnya tidak akan memperparah suicidal thoughts. Faktanya, mengangkat pembicaraan tentang suicidal thoughts yang dimiliki oleh orang terdekat Anda dapat berdampak positif. Ketika Anda bertanya, hal itu menunjukkan bahwa Anda mau untuk mendengar dan mendukung mereka.
Menjadi seseorang yang bisa mendengarkan mereka adalah peran vital dalam penanggulangan suicidal thoughts. Memiliki seorang pendengar yang menunjukkan kepedulian mereka akan membuat siapapun merasa lebih berharga bahkan berujung pada kesadaran akan alasan untuk tetap hidup.
Referensi:
Kerr, Michael., Raypole, C. (2021). How to Manage Thoughts of Suicide and Get Support. https://www.healthline.com/health/depression/suicidal-thoughts
Harmer, B., Lee, S., Duong, T., & Saadabadi, A. (2021). Suicidal Ideation. In StatPearls. StatPearls Publishing.
Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA): Treatment for Suicidal Ideation, Self-harm, and Suicide Attempts Among Youth. SAMHSA Publication No. PEP20-06-01-002 Rockville, MD: National Mental Health and Substance Use Policy Laboratory. Substance Abuse and Mental Health Services Administration, 2020.
Penulis: Ni Made Tasyarani
Editor: Lydia Tesa