Emphatia: Photography & Art Exhibition dalamMemperingati Hari Anti-Bullying

Jakarta, 9 Mei 2025 — LSPR Photography bersama LSPR Advertising Society dan LSBA
mempersembahkan Emphatia Exhibition, sebuah pameran kolaboratif yang meningkatkan
kesadaran terhadap isu bullying melalui medium fotografi dan seni visual. Diselenggarakan pada
3 hingga 4 Mei 2025 di Hublife, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pameran ini tidak hanya menjadi
ajang ekspresi artistik, tetapi juga ruang reflektif yang menyuarakan empati sebagai bentuk
perlawanan terhadap kekerasan emosional yang sering kali tersembunyi.

Konsep Emphatia lahir dari keresahan atas trauma akibat bullying yang sering kali dipendam
tanpa ruang aman untuk diproses. Melalui tiga narasi utama Traumatize, Incognito, dan Helping
Hand. Pameran ini mengajak pengunjung menelusuri perjalanan emosional para korban bullying,
dari luka yang membekas, pencarian jati diri dalam keterasingan, hingga proses pemulihan lewat
dukungan dan empati. Melalui karya visual, LSPR Photography merekam perjalanan ini dengan
menangkap ekspresi dan momen yang menggambarkan realitas sehari-hari para individu yang
terlibat. Sementara itu, LSPR Advertising Society menyajikan instalasi dan karya konseptual
yang mendorong kita untuk berpikir, merasakan, dan memulai percakapan tentang isu-isu sosial
dengan cara yang kreatif dan relevan.
Dalam proses kreatifnya, LSPR Photography mengeksplorasi kekuatan fotografi sebagai medium
untuk menceritakan pesan secara emosional. Para anggota LSPR Photography mendalami
kisah-kisah nyata dan membingkainya ke dalam karya visual yang mengandung ketegangan
emosional, rasa luka, dan harapan. Melalui pemilihan cahaya, komposisi, dan ekspresi subjek,
setiap karya menghadirkan lapisan narasi yang kaya, merekam momen-momen rapuh yang
sering tersembunyi di balik diam. Stage Traumatize divisualisasikan melalui potret ekspresif dan
simbolik, menggambarkan keterpurukan akibat intimidasi dan kekerasan verbal. Pada Stage
Incognito, Para anggota LSPR Photography menyampaikan tema pencarian identitas dan usaha
bertahan melalui foto-foto yang menunjukkan adaptasi palsu, serta perasaan terasing dalam
keramaian. Stage Helping Hand ditampilkan lewat visual yang menangkap kebangkitan,
pelukan, genggaman tangan, dan simbol-simbol dukungan yang menyentuh.

Sementara itu, LSPR Advertising Society menampilkan instalasi seni dan karya konseptual yang
memperkuat pesan utama Emphatia. Salah satunya adalah Bullying for Dummies, sebuah desain
berbentuk majalah dan sablon pakaian yang secara satir membongkar perilaku bullying dalam
kehidupan sehari-hari. Karya Whisper of the Soul, berupa patung dengan benang-benang
menjuntai dari kepala, mewakili tekanan psikologis dan bisikan negatif yang dialami para
korban. Dalam karya Memory Lense, pengunjung diajak menyaksikan video looping yang
merekam momen-momen bullying secara berulang, menciptakan pengalaman imersif yang
membuka ruang refleksi mendalam.
Sebagai simbol partisipatif dan solidaritas, pengunjung juga dapat berinteraksi dengan karya
Bully Confession, mencelupkan jari ke tinta berwarna dan menempelkan sidik jari mereka pada
logo Emphatia. Karya ini menjadi penanda bahwa kita semua memiliki peran dalam
menciptakan ruang yang aman dan inklusif.
Seluruh proses penciptaan karya mulai dari tahap perencanaan, eksekusi visual, hingga
penyusunan karya dan narasi dalam Emphatia Exhibition merupakan kolaborasi antara LSPR
Photography, LSPR Advertising, dan bekerja sama dengan LSBA. Dukungan dari Student
Guidance Office (SGO) juga memperkuat misi sosial pameran ini dengan menghadirkan sesi
sosialisasi seputar kesehatan mental dan pentingnya empati dalam membangun lingkungan yang
aman dan suportif. Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti Artist Talk untuk mendengarkan
cerita di balik setiap karya, langsung dari para seniman dan tim kreatif yang terlibat.
Nadhira Syifa, selaku Ketua Pelaksana Emphatia Exhibition, menyampaikan bahwa jalannya
acara berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari para pengunjung. “Hari ini pastinya seru dan
menyenangkan. Alhamdulillah acara berjalan lancar, semua yang datang terlihat bahagia dan
puas dengan karya-karya yang ditampilkan. Segala usaha yang kami lakukan sebelumnya terasa
terbayarkan.” ujarnya. Ia juga menambahkan harapannya agar kualitas dan kreativitas pameran
dapat terus ditingkatkan, serta jumlah karya yang ditampilkan bisa lebih banyak untuk
mengangkat potensi-potensi lainnya. “Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
Executive Committee LSPR Photography dan LSPR Advertising Society atas kerja keras selama
enam bulan terakhir. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kami berusaha semaksimal
mungkin, dan alhamdulillah semuanya bisa tercapai hari ini.” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *