Dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, nama Pangeran Diponegoro selalu muncul dengan aura yang nyaris “mistis”. Tidak hanya karena keberaniannya dalam memimpin Perang Jawa (1825—1830), tetapi juga karena atribut simbolis yang […]
Perhatian! Jangan dibaca sambil makan, minum, atau di tempat gelap yang lembab kecuali kalau kalian kuat. Pernah nggak sih, Sabi dengar ada orang yang bilang “aduh, bau kecoa!”? Atau, misalnya […]
Jakarta, 9 Mei 2025 — LSPR Photography bersama LSPR Advertising Society dan LSBAmempersembahkan Emphatia Exhibition, sebuah pameran kolaboratif yang meningkatkankesadaran terhadap isu bullying melalui medium fotografi dan seni visual. Diselenggarakan […]
April 2025 yang seharusnya menjadi bulan untuk memperingati emansipasi perempuan melalui Hari Kartini justru menjadi waktu yang secara konstan menyuguhkan berbagai ketakutan bagi perempuan. Berita mengenai kasus kekerasan seksual terus […]
Menurut Kridalaksana, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (2008). Bahasa merupakan instrumen penting dalam kehidupan sosial masyarakat […]
Soenting Melajoe adalah surat kabar dengan perspektif perempuan yang terbit pertama kali pada tahun 1912. Tidak seperti Poetri Hindia yang digagas oleh Tirto Adhi Soerjo, seorang laki-laki, Soenting Melajoe lahir […]
Di bawah langit kolonial Hindia Belanda, perempuan pribumi hidup dalam kungkungan norma yang membatasi gerak dan suara mereka. Sistem sosial yang kental dengan feodalisme menempatkan perempuan pada posisi subordinat, di […]
Bagi orang berseragam yang biasanya berlindung dengan bualan “halo, Dek”, suka anarkis tapi berlagak macam superhero, sudah pasti mereka tersinggung dengan lagu yang (sebenarnya) adalah fakta yang tak mau mereka […]
Selama lebih dari satu abad, warga dunia memperingati tanggal 8 Maret sebagai International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional. Akan tetapi, International Women’s Day bukanlah peringatan yang muncul begitu saja, […]
“Katamu, mawar sudah seharusnya berduri. Karena ia jelita, ia harus melindungi dirinya sendiri.” Pernah nggak sih, kalian baca buku horor tapi dibalut feminisme? Alias, bukan cuma genrenya aja yang bikin […]